Behaviorisme: Aliran Psikologi Pembentuk Perilaku Manusia

 

Sumber: freepik.com

Ilmu psikologi memiliki beberapa paradigma yang mengupas tentang perilaku manusia, salah satunya adalah behaviorisme. Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang cukup populer, pasalnya aliran ini cukup menggemparkan karena merupakan kritik dari aliran yang cukup terkenal pula yaitu aliran psikoanalisis. Artikel ini akan mengupas mengenai aliran psikologi yang satu ini, simak sampai habis ya.

Teori Behaviorisme

Behaviorisme memandang perilaku manusia sebagai hasil dari suatu pengkondisian yang melibatkan stimulus dan respon, aliran ini memanang perilaku manusia dapat dibentuk dengan memberikan stimulus secara berulang yang menghasilkan respon yang sesuai harapan hingga membentuk terbentuk perilaku.

Behaviorisme sering juga disebut sebagai psikologi belajar, pasalnya teori ini memandang bahwa perilaku seseorang dapat dibentuk melalui beberapa treatment di luar diri seseorang. Teori ini sering digunakan oleh lembaga pendidikan untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan yang diinginkan.

Aliran behaviorisme ini menyerupai salah satu filosofi dari John Locke yaitu tabula rasa, filosofi ini meyakini bahwa manusia terlahir bagaikan kertas kosong dan kertas kosong ini akan ia tulis sepanjang rentang hidup. Behaviorisme berpendapat bahwa perilaku kita hari ini adalah hasil dari pembentukan lingkungan sepanjang rentang hidup kita, melalui ajaran, keyakinan, dan aturan yang kita alami dari kita kecil hingga hari ini.

Prinsip Dasar Behaviorisme

Aliran behaviorisme memiliki beberapa prinsip utama yaitu:

Stimulus dan Response

Prinsip dasar bahwa stimulus atau rangsangan yang berasal dari luar atau sengaja diberikan dapat memberikan respon perilaku yang diharapkan. Hal ini lah yang mendasari bagaimana sebuah perilaku terbentuk berdasarkan stimulus atau rangsangan.

Reinforcement

Reiforcement merupakan penguatan terhadap perilaku yang diberikan. Dalam hal ini reinformcement dapat berupa rangsangan yang diberikan untuk memunculkan suatu perilaku tertentu.

Penguatan positif dan negatif

Bisa disebut sebagai reinforcement positif dan reinforcement negatif. Reinforcement positif berupa hadiah yang berfungsi menguatkan perilaku yang diharapkan muncul. Sedangkan reinforcement negatif dapat berupa hukuman, berfungsi untuk menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan muncul.

Penguatan primer dan sekunder

Penguatan primer adalah penguatan alami seperti makanan atau kepuasan fisik, sedangkan penguatan sekunder adalah penguatan yang bersifat asosiasi seperti pujian yang diberikan.

Pembentukan perilaku

Prinsip dasar pembentukan perilaku adalah pengulangan, dimana suatu perilaku dapat terbentuk melalui pemberian penguatan secara berulang.

Kepunahan

kepunahan adalah hilangnya suatu perilaku tertentu apabila sudah tidak lagi diberikan penguatan. Perilaku dapat memudar secara bertahap hingga kemudian benar-benar hilang.

Tokoh Aliran Behaviorisme

Ivan Pavlov

Teori Klasik Kondisioning atau Kondisioning Klasik. Pavlov melakukan penelitian tentang proses pembelajaran melalui asosiasi antara rangsangan dan respon. Contohnya, penelitian tentang anjing yang mengeluarkan air liur sebagai respons terhadap bunyi lonceng karena selalu diberi makan setiap kali lonceng berbunyi.

John B. Watson

Teori Behaviorisme Klasik. Watson mengusung konsep bahwa perilaku dapat dipelajari melalui observasi dan eksperimen. Ia menekankan bahwa lingkungan dan pembentukan sosial berperan penting dalam membentuk perilaku manusia. Watson juga dikenal dengan eksperimennya yang kontroversial "Little Albert," di mana ia mengkondisikan seorang bayi untuk takut pada tikus dengan menggunakan suara keras sebagai rangsangan negatif.

B.F. Skinner

Teori Operant Kondisioning atau Kondisioning Operan. Skinner mengembangkan teori yang lebih maju mengenai pembelajaran perilaku melalui konsekuensi atas tindakan. Ia menyatakan bahwa perilaku yang diikuti oleh penguatan cenderung meningkat dan perilaku yang diikuti oleh hukuman cenderung berkurang. Skinner juga menciptakan istilah "kotak Skinner" atau "kotak operan" untuk mengkondisikan perilaku hewan dalam lingkungan terkontrol.

Edward Thorndike

Teori Hukum Efek. Thorndike adalah salah satu pendahulu behaviorisme modern. Ia menyatakan bahwa perilaku yang diikuti oleh efek menyenangkan cenderung terulang, sementara perilaku yang diikuti oleh efek tidak menyenangkan cenderung dihindari. Konsepnya terkenal dengan hukum efek dan karya tentang kucing dalam kotak eksperimental (puzzle box).

Clark L. Hull

Teori Klasik dari Sistem Ketegangan-Dorongan. Hull mengembangkan model matematis dari perilaku yang menggabungkan konsep kondisioning dengan teori dorongan dan motivasi. Ia mencoba menghubungkan proses psikologis dengan konsep biologis.

Edwin Guthrie

Teori Pembelajaran oleh Pencocokan (Contiguous Conditioning). Guthrie berpendapat bahwa pembelajaran terjadi melalui asosiasi atau pencocokan antara rangsangan dan respon yang muncul secara bersamaan. Ia menekankan peran prinsip-prinsip keseragaman dan kesamaan situasi dalam pembentukan perilaku.

Itulah sedikit penjelasan mengenai teori psikologi behaviorisme. Dari teori ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa perilaku bukan suatu hal yang mutlak, namun dapat kita bentuk secara fleksibel dengan menggunakan pengkondisian lingkungan berupa penguatan positif dan negatif.

Behaviorisme: Aliran Psikologi Pembentuk Perilaku Manusia Behaviorisme: Aliran Psikologi Pembentuk Perilaku Manusia Reviewed by Psycho-Talk on Agustus 01, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Cara membangun Kebiasaan Baru Yang Lebih Produktif

  Sumber: freepik.com Apakah kamu memiliki kebiasaan yang buruk? Atau apakah kamu ingin membngun sebuah kebiasaan baru tapi terasa sulit? Se...

Diberdayakan oleh Blogger.