![]() |
Sumber: pexels.com |
Bagaimana Kerja Otak Dalam Mengingat Sesuatu
Otak manusia adalah organ
yang sangat kompleks, terdiri dari jutaan sel saraf yang bekerja bersama untuk
mengendalikan berbagai fungsi tubuh dan kognitif. Salah satu fungsi utama otak
adalah mengingat informasi dan pengalaman yang telah dialami oleh seseorang.
Proses mengingat ini melibatkan sejumlah besar mekanisme, mulai dari
pembentukan memori hingga pengambilan kembali memori tersebut. Dalam artikel
ini, kita akan membahas secara detail tentang cara otak mengingat sesuatu.
Pembentukan Memori
Memori merupakan hasil
dari interaksi antara neuron-neuron dalam otak. Proses pembentukan memori
terjadi ketika neuron-neuron tersebut mengirimkan sinyal-sinyal listrik yang
terkait dengan pengalaman atau informasi yang baru saja dialami. Proses ini
biasanya terjadi di bagian otak yang disebut hippocampus, yang merupakan pusat
memori jangka pendek. Namun, seiring waktu, memori akan dipindahkan ke bagian
otak yang lain, seperti korteks prefrontal, yang bertanggung jawab untuk
menyimpan memori jangka panjang.
Tiga Tahap Utama Dalam Pembentukan Memori
Encoding
Adalah tahap di mana otak
mengubah informasi atau pengalaman menjadi bentuk yang dapat diingat dan
disimpan dalam memori. Otak menggunakan beberapa teknik encoding, seperti encoding
akustik, visual, atau semantik, tergantung pada jenis informasi yang diterima.
Encoding akustik terjadi ketika informasi diingat berdasarkan suara atau
kata-kata yang terdengar, sementara encoding visual terjadi ketika informasi
diingat berdasarkan gambar atau visual yang dilihat. Encoding semantik terjadi
ketika informasi diingat berdasarkan makna atau artinya.
Storage
Adalah tahap di mana otak
menyimpan informasi dalam memori jangka panjang. Ada dua jenis memori jangka
panjang: deklaratif dan prosedural. Memori deklaratif adalah memori tentang
fakta atau peristiwa yang dapat dinyatakan dalam kata-kata, sedangkan memori
prosedural adalah memori tentang keterampilan atau prosedur yang dilakukan
secara otomatis.
Retrieval
Adalah tahap di mana otak
mengambil kembali informasi yang disimpan dalam memori. Otak menggunakan
beberapa teknik retrieval, seperti retrieval terbimbing, retrieval spontan,
atau retrieval yang dipengaruhi konteks.
Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mengingat
Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi atau
pengalaman. Beberapa faktor ini meliputi:
Perhatian
Proses encoding memori
memerlukan perhatian yang baik terhadap informasi atau pengalaman yang dialami.
Jika seseorang tidak memperhatikan dengan baik, maka otak tidak akan dapat
memproses informasi tersebut secara efektif.
Motivasi
Motivasi yang tinggi untuk
mengingat suatu informasi atau pengalaman dapat meningkatkan kemampuan
mengingat seseorang. Hal ini karena motivasi meningkatkan perhatian dan
pengolahan informasi secara lebih mendalam.
Emosi
Emosi yang terkait dengan
suatu informasi atau pengalaman dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
mengingatnya. Misalnya, pengalaman yang menimbulkan emosi yang kuat seperti
kejadian traumatis atau kebahagiaan yang sangat besar, cenderung lebih mudah
diingat daripada pengalaman yang tidak menimbulkan emosi sama sekali.
Repetisi
Mengulang informasi atau
pengalaman yang ingin diingat dapat membantu memperkuat memori. Proses
pengulangan ini dapat memperkuat jalur saraf yang terbentuk dalam pembentukan
memori.
Asosiasi
Membuat asosiasi atau
hubungan antara informasi baru dan informasi yang sudah dikenal dapat
memudahkan pembentukan dan pengambilan kembali memori. Contohnya, menghubungkan
nama seseorang dengan hal yang mudah diingat seperti hobi atau pekerjaannya.
Tidur
Tidur yang cukup dapat
membantu memperkuat memori dan membantu konsolidasi memori. Proses konsolidasi
memori terjadi selama tidur, di mana otak memindahkan informasi dari memori
jangka pendek ke memori jangka panjang.
Kesehatan otak
Kesehatan otak yang baik
dapat meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat informasi dan pengalaman.
Konsumsi makanan sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur dapat
membantu menjaga kesehatan otak.
Pengambilan Kembali Memori
Proses pengambilan
kembali memori terjadi ketika seseorang mencoba mengingat informasi atau
pengalaman yang telah disimpan dalam memori. Ada beberapa teknik yang dapat
digunakan untuk membantu pengambilan kembali memori, seperti teknik mnemonic,
teknik visualisasi, atau teknik pengingatan berulang.
Teknik mnemonic: melibatkan penggunaan kata-kata atau gambar untuk
membantu mengingat informasi yang sulit. Contohnya, kata-kata yang dibuat dari
huruf awal setiap kata dalam rangkaian informasi yang ingin diingat, seperti MEJIKUHIBINIU
untuk mengingat urutan warna pelangi.
Teknik visualisasi: melibatkan pembuatan gambar mental untuk
membantu mengingat informasi. Contohnya, membayangkan peristiwa saat kursus
TOEFL di kampung Inggris Pare untuk mengingat kembali materi yang pernah
diajarkan.
Teknik pengingatan berulang: melibatkan pengulangan informasi yang
ingin diingat beberapa kali. Proses pengulangan ini dapat membantu memperkuat
memori dan memudahkan pengambilan kembali memori.
Itulah bagaimana cara
otak dalam mengingat sesuatu. Otak manusia adalah organ yang kompleks dan
mengingat informasi atau pengalaman melibatkan banyak mekanisme, mulai dari
pembentukan memori hingga pengambilan kembali memori. Faktor seperti perhatian,
motivasi, emosi, repetisi, asosiasi, tidur, dan kesehatan otak dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi atau pengalaman.
Teknik mnemonic, teknik visualisasi, dan teknik pengingatan berulang dapat
membantu dalam pengambilan kembali memori. Dengan memahami proses mengingat ini,
seseorang dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengingat informasi atau pengalaman
yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar: